Selasa, 06 Oktober 2009

Beberapa Pemikiran Politik

Pak SBY, Sombonglah Sekarang!
Oleh arifandigadjong - 4 September 2009 - Dibaca 2268 Kali -

SBYTeka-teki tentang isi kabinet Pak SBY mendatang, saya pikir nanti berhenti setelah kabinet itu sendiri sudah terisi. Sehingga wajar saja, jika berbagai ragam argument yang mengarah pada terungkapnya teka-teki itu bermunculan, apakah persepsi berlawananan, saling menguatkan, saling menjegal, atau menjegal dan berlawanan untuk menguatkan. Semuanya kembali, siapa yang berada dibalik kepentingan siapa. Banyak juga argument memang murni untuk kepentingan bangsa ini.

Saya mengajak Pak SBY kali ini untuk sombong dalam menentukan isi kabinet mendatang, di samping karena isi kabinet merupakan hak prerogatif presiden terpilih, juga karena memang sifat sombong kadang dibutuhkan oleh seorang pemimpin, khususnya dalam konteks “demi bangsa”. Saya berani menawarkan ini, karena saya juga menganggap Pak SBY, sudah sukses dan teruji dengan kesombongannya. Sombongnya Pak SBY, yaitu ketika berani melawan arus populis, ketika menerima Pak Boediono sebagai pasangannya. Di mana secara politik, khususnya dimensi populis itu susah diterima. Apalagi waktu itu spekulasi paling besar adalah ada partai pendukung yang akan menarik dukungannya, apabila berani memilih Boediono, bahkan di blow up besar-besaran media massa. Penolakan arus populis Boediono lebih diapresiasi oleh lawan politik sebagai figure penganut neo-liberal. Tetapi dengan tetap memandang ke depan-pengertian saya dengan kesombongannya, Pak SBY tetap menggandeng Boediono. Jadi, sombong terkadap penting untuk sebuah tujuan baik.

Tanggungjawab seorang pemimpin bangsa, bukanlah hanya semacam memajukan atau berterima kasih kepada partai pengusung atau pendukung, tetapi membawa bangsa dan rakyat Indonesia menuju kemakmuran. Manakah yang lebih tinggi, antara kontrak politik dengan partai dibanding kontrak kemakmuran dengan rakyat? Jawabannya pasti kita sudah tahu.

Saya faham bahwa Pak SBY adalah tipikal yang selalu ingin menyenangkan dan memenuhi harapan semua pihak. Tetapi saya lebih yakin, bahwa Pak SBY dalam periode terakhirnya akan lebih memilih menyenangkan harapan rakyat Indonesia.

Selalu ramai di media massa, termasuk di kompasiana, bahwa ada partai pengusung, pendukung, malah termasuk partai lawan kemarin, tarik menarik tentang jatah kursi menteri. Ada yang minta jatah tiga kursi bahkan lebih, dua kursi, satu saja cukup yang penting terakomodasi. Fenomena ini, tentu bisa berdampak positif dan negatif untuk kemajuan bangsa. Saya yakin, bahwa khususnya di periode pertama Pak SBY, sudah menilai kinerja para menteri yang berasal dari unsur partai, apakah orang tersebut pro rakyat atau tidak. Dan tentu saja, Pak SBY sudah menginventarisir figur-figur di luar kabinet sekarang yang memiliki kompetensi sesuai arah pembangunan ke depan.

Jadi, Pak SBY sekarang sifat sombong anda, demi rakyat Indonesia, sangat dibutuhkan dalam penyusunan kabinet. Toh, Anda sendiri sudah buktikan, bahwa rakyat Indonesia ada di belakang Anda sekarang. Silahkan memilih isi kabinet yang baik, walau dengan sombong sekalipun.

Tags: , , , ,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar