Selasa, 06 Oktober 2009

Contoh Persahabatan

Bercinta, Dahsyatnya Pakai Kaki, Pengakuan Anne Ahira
Oleh arifandigadjong - 26 September 2009 - Dibaca 2024 Kali -

Perkenalanku dengan Anne Ahira dimulai pada awal bulan puasa, yaitu lewat media pertemanan di facebook-fb. Awalnya iseng aja main fb, karena lihat nama dan tampang di foto yang bagus, biasalah laki-laki seperti saya, langsung klik aja, berteman dong? Lama kemudian jadi akrab, karena seringnya chatingan di fb. Berbagai masalah pribadi dan aktivitas rutin saling berbagi. Membaca namanya saya sangka Ahira-dia lebih senang disapa pakai nama itu, adalah orang Indo, dari jepang, pikiran saya, ternyata orang Jawa Barat, asli Bandung.

Berselang seminggu perkenalanku dengan Ahira, ketika saya buka fb muncul di layar tab iklan, Asian Brain-Anne Ahira dengan tanda klik untuk jadi penggemar dan langsung saja saya klik. Ingatanku langsung tertuju kepada Ahira, “namanya bagus amat ya?”, bathinku mengguman. Setelah jadi penggemar Asian Brain-Anne Ahira, di email saya selalu muncul pesan yang bersifat spirit building dan tertulis pada subject email: Arif, Personal dari Ahira. Saya jadi larut dengan pesan spirit building yang muncul, bahkan kalau sampai seminggu tidak muncul pesannya, hatiku tiada berhenti bertanya, “Ahira mana spiritnya, spirit…kapan bercinta lagi?

Klik di sini untuk lihat Spirit building.

Kemarin, sewaktu mau buka blog kompasiana, seperti biasa lewat yahoo mail untuk cek email masuk. Betapa girangnya saya, pada email masuk urutan keempat, tertulis: Arif, Personal dari Ahira. Tanpa ulur waktu langsung klik dan baca. Ternyata Ahira sedang berada di Korea. “salam rindu Ahira, ayo kita bercinta!”, bathinku.

Dalam email nya Ahira banyak bercerita tentang negara-negara yang dikunjungi, termasuk proses hidup yang dilaluinya sampai akhirnya tercapai apa yang diimpikannya. Hal ini Ahira ceritakan dengan harapan saya dapat mengambil hikmah positif dari proses hidup itu. Banyak hal menarik dan positif memang. Diceritakanlah sewaktu kecil Ahira suka menggunting kalender yang bergambar tempat-tempat indah yang ada di seluruh dunia ini dan fotonya yang sudah di fotocopy, ditempelkan ke semua potongan kalender tadi. Semua potongan kalender dan fotonya di tempel hampir memenuhi dinding kamarnya. Sambil berbaring di ranjangnya, Ahira menatap gambar-gambar itu, dan menetapkan dalam hatinya bahwa suatu saat akan dikunjunginya semua tempat indah itu. Apa yang terjadi kemudian, ketika Ahira dewasa, semua tempat indah itu memang telah didatanginya satu persatu. Jadi, menurut Ahira, kita jangan pernah takut mengimpikan sesuatu, karena dengan kemauan keras , impian tersebut akan kita raih. Resep yang disarankan kepada saya untuk menggapai impian adalah ikutilah kemana kakimu akan melangkah, karena dia-kaki, akan mengantarkan kita kepada impian itu yang luar biasa. Semua yang Ahira impikan, akhirnya bisa dicapai, khususnya ketika aktif sebagai internet marketer, ternyata Ahira yang saya kenal adalah CEO Asian Brain, sebuah badan usaha internet marketer.

Masih merenungkan kalimat spirit Ahira, saya pun membalas emailnya:

Terima kasih Ahira atas emailnya

Sebuah Spirit yang luar biasa

“jadi Ahira, selama ini bercintanya pakai kaki ya?

Best Regards

aag

“iyalah Arif, lebih dasyat pakai kaki, daripada mata, sering nipu kan?” email Ahira kemudian.

Bercinta di sini menurut saya dengan Ahira dalam beberapa kali berbalas email adalah kemauan kuat menikmati hidup untuk menjelajahi dunia, meraih impian. Seperti kata-kata dalam suntingan email Ahira berikut ini: Arif, supaya bercinta bisa sukses, proses pematangan diri menuju dewasa, harus selalu di jaga, agar tidak keluar dari rel, impian menunggu di depan! Demikianlah semoga tulisan ini ada mamfaatnya, khususnya dalam upaya menjemput impian.

Salam Kompasiana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar